Indikasi utama terapi hormonal :
Terapi pengganti kekurangan hormon. Pada anak-anak, terapi hormonal sering digunakan sebagai solusi pada mikropenis atau alat kelamin laki-laki yang kecil. Kecilnya ukuran penis sering merisaukan orang tua. Padahal untuk memastikan normal tidaknya ukuran penis baru bisa diketahui ketika anak mencapai usia prapubertas.
Terapi pengganti kekurangan hormon. Pada anak-anak, terapi hormonal sering digunakan sebagai solusi pada mikropenis atau alat kelamin laki-laki yang kecil. Kecilnya ukuran penis sering merisaukan orang tua. Padahal untuk memastikan normal tidaknya ukuran penis baru bisa diketahui ketika anak mencapai usia prapubertas.
Menurut dr. Jose
Batubara, MD, "Tidak benar bila dikatakan penis anak gemuk lebih kecil
dari anak berbobot normal," kata dr. Batubara. Persoalan pada umumnya
hanya karena penis terbenam oleh bantalan lemak. Namun, kalau kita
merasa ragu, periksakan pada ahli endokrin anak. Adapun cara mengukur ada tekniknya. Pada anak gemuk, pertama-tama dokter menekan
jaringan lemak yang menutupinya ke bawah, lalu penis diukur dalam
keadaan penis diregangkan lurus. Kalau setelah diukur ternyata memang
kurang panjang ( mikro penis ), baru diupayakan pemberian suntikan
hormone testosterone dosis terbatas. Terapi mikropenis ini terbaik dilakukan sebelum anak menginjak usia pubertas. Jika terapi ini dilakukan usia remaja atau dewasa hasilnya kurang bagus.
Penanganan terapi hormon ini tidak boleh hanya didasarkan keinginan orang tua.
Tetapi harus sesuai masalah anak. Sebelumnya harus dilihat penyebab
mikropenis ini. Membesarkan atau memperpanjang ukuran penis tidak boleh
berlebihan dan harus dipikirkan pula efek sampingnya.
Pemberian hormon bisa menimbulkan tanda pubertas dini. Bahkan berlebihan akan menyebabkan tulang menutup lebih awal dan anak tidak tumbuh lagi. Sebelum menjalani terapi hormon ini, anak harus menjalani pemeriksaan yang ketat. Apakah ada kelainan, bisa diterapi atau tidak. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan hormon, darah, tulang dan lainnya.
sumber: http://rumahsunatan.com
No comments:
Post a Comment