Studi terbaru dilakukan antara tahun 2007 dan 2010 di kota provinsi
Orange Farm yang sudah melakukan 20.000 prosedur sirkumisisi terutama
pada kelompok usia 15-24 tahun yang merupakan kelompok paling aktif
secara seksual.
Dalam forum AIDS internasional yang berlangsung di Roma, Italia, pekan ini, para ahli memaparkan tiga bukti ilmiah terbaru manfaat sunat untuk mencegah infeksi HIV. Manfaat dari sunat tersebut sebagai berikut:
1. Merasa lebih bergairah secara seksual. Pria yang disunat mengaku mereka lebih bergairah secara seksual. Hal ini terungkap dalam penelitian terhadap 316 pria berusia rata-rata 22 tahun yang menjalani prosedur sunat antara Februari dan September 2009. Setahun setelah operasi, 220 pria mengatakan mereka aktif secara seksual dan seperempatnya menggunakan kondom saat berhubungan seks. Sekitar 87,7 % menjawab tidak ada kesulitan dalam mencapai orgasme setelah disunat dan 92,3 % mengaku lebih bergairah.
2. Tetap bisa melakukan seks yang aman. Pria yang baru disunat merasa mereka tak berbeda dengan pria yang tidak disunat dalam mempraktikkan seks yang aman. Kesimpulan itu merupakan hasil wawancara dengan 2.207 pria di Kenya, enam bulan pascaoperasi. Hal tersebut menjawab ketakutan para ahli bahwa pria yang disunat akan menolak melindungi dirinya dari infeksi HIV.
Namun, menurut Peraih Nobel tahun 2008, Francoise Barre-Sinoussi, yang menemukan HIV sebagai penyebab AIDS, rasa percaya diri yang berlebihan pada pria yang sudah disunat perlu dikhawatirkan. Karena tidak ada yang bisa menjamin perlindungan sampai 100 %, bahkan vaksin sekalipun. Berhentilah berpikir satu upaya perlindungan sudah cukup. Prosedur sunat adalah bagian dari upaya perlindungan diri selain juga pemakaian kondom, tambah Francoise.
Manfaat perlindungan dari sunat tidak ditemui pada perempuan yang melakukan hubungan seks dengan pria yang terinfeksi HIV. Hal yang sama juga berlaku pada pria homoseksual yang melakukan hubungan seks dengan orang dengan HIV AIDS.
Dalam forum AIDS internasional yang berlangsung di Roma, Italia, pekan ini, para ahli memaparkan tiga bukti ilmiah terbaru manfaat sunat untuk mencegah infeksi HIV. Manfaat dari sunat tersebut sebagai berikut:
1. Merasa lebih bergairah secara seksual. Pria yang disunat mengaku mereka lebih bergairah secara seksual. Hal ini terungkap dalam penelitian terhadap 316 pria berusia rata-rata 22 tahun yang menjalani prosedur sunat antara Februari dan September 2009. Setahun setelah operasi, 220 pria mengatakan mereka aktif secara seksual dan seperempatnya menggunakan kondom saat berhubungan seks. Sekitar 87,7 % menjawab tidak ada kesulitan dalam mencapai orgasme setelah disunat dan 92,3 % mengaku lebih bergairah.
2. Tetap bisa melakukan seks yang aman. Pria yang baru disunat merasa mereka tak berbeda dengan pria yang tidak disunat dalam mempraktikkan seks yang aman. Kesimpulan itu merupakan hasil wawancara dengan 2.207 pria di Kenya, enam bulan pascaoperasi. Hal tersebut menjawab ketakutan para ahli bahwa pria yang disunat akan menolak melindungi dirinya dari infeksi HIV.
Namun, menurut Peraih Nobel tahun 2008, Francoise Barre-Sinoussi, yang menemukan HIV sebagai penyebab AIDS, rasa percaya diri yang berlebihan pada pria yang sudah disunat perlu dikhawatirkan. Karena tidak ada yang bisa menjamin perlindungan sampai 100 %, bahkan vaksin sekalipun. Berhentilah berpikir satu upaya perlindungan sudah cukup. Prosedur sunat adalah bagian dari upaya perlindungan diri selain juga pemakaian kondom, tambah Francoise.
Manfaat perlindungan dari sunat tidak ditemui pada perempuan yang melakukan hubungan seks dengan pria yang terinfeksi HIV. Hal yang sama juga berlaku pada pria homoseksual yang melakukan hubungan seks dengan orang dengan HIV AIDS.
sumber: rumahsunatan.com
No comments:
Post a Comment