Wednesday, 9 January 2013
Monday, 7 January 2013
Sunday, 6 January 2013
Awas, Rokok Bikin Kerja Otak Menurun
Jika kanker paru-paru dan gigi yang rusak belum cukup
membuat Anda berhenti merokok, ketahui efek lainnya yang bisa dibilang
cukup menyeramkan. Ternyata, merokok bisa membuat otak mengalami
pembusukan.
Fakta tersebut merupakan temuan terbaru yang diterbitkan pada Oxford Journal Age and Ageing. Dengan melibatkan 8.800 orang berusia lebih dari 50 tahun, peneliti menemukan korelasi antara merokok dan memori otak. Termasuk, soal
kemampuan berpikir.
Walaupun penurunan kinerja otak adalah salah satu tanda alami penuaan, data ini menemukan bahwa penurunan kerja otak dapat dipicu oleh rokok. Para peneliti lalu mengidentifikasi hubungan antara serangan jantung atau sroke dan kondisi otak seseorang. Data dikumpulkan dari tes yang dilakukan pada orang berusia 50 tahun ke atas yang dites kembali empat dan delapan tahun kemudian.
Mereka juga mencari tahu bagaimana efek tekanan darah tinggi dan berat badan pada kesehatan otak secara jangka panjang. Hasilnya, ada faktor yang dapat dihubungkan dengan pemicu terjadinya penurunan kemampuan kognitif pada otak.
Walaupun setiap faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi dan berat badan memiliki efek tersendiri, studi juga menunjukkan bahwa kesehatan otak secara kumulatif seringkali ditentukan dari kriteria yang berbeda. Para peneliti menemukan pula bahwa faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih kompleks, seperti demensia atau kepikunan.
"Penurunan kemampuan kognitif pada otak dapat berubah menjadi demensia seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, meneliti faktor yang berhubungan dengan penurunan ini dapat menjadi hal penting sebagai langkah pencegahan," ucap Dr. Simon Ridley, seorang peneliti Alzheimer di Inggris pada BBC, dikutip dari huffingtonpost.com.
Studiini mengungkapkan efek negatif rokok dalam jangka panjang pada perokok pasif. Namun, ternyata efek negatif rokok terhadap perokok aktif lebih jelas terlihat. Menurut National Institutes of Health, merokok menyebabkan 443.000 kematian setiap tahun dan merupakan penyebab 90 persen kanker paru-paru pada pria dan 80 persen kanker paru-paru pada wanita.
Walaupun penurunan kinerja otak adalah salah satu tanda alami penuaan, data ini menemukan bahwa penurunan kerja otak dapat dipicu oleh rokok. Para peneliti lalu mengidentifikasi hubungan antara serangan jantung atau sroke dan kondisi otak seseorang. Data dikumpulkan dari tes yang dilakukan pada orang berusia 50 tahun ke atas yang dites kembali empat dan delapan tahun kemudian.
Mereka juga mencari tahu bagaimana efek tekanan darah tinggi dan berat badan pada kesehatan otak secara jangka panjang. Hasilnya, ada faktor yang dapat dihubungkan dengan pemicu terjadinya penurunan kemampuan kognitif pada otak.
Walaupun setiap faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi dan berat badan memiliki efek tersendiri, studi juga menunjukkan bahwa kesehatan otak secara kumulatif seringkali ditentukan dari kriteria yang berbeda. Para peneliti menemukan pula bahwa faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih kompleks, seperti demensia atau kepikunan.
"Penurunan kemampuan kognitif pada otak dapat berubah menjadi demensia seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, meneliti faktor yang berhubungan dengan penurunan ini dapat menjadi hal penting sebagai langkah pencegahan," ucap Dr. Simon Ridley, seorang peneliti Alzheimer di Inggris pada BBC, dikutip dari huffingtonpost.com.
Studiini mengungkapkan efek negatif rokok dalam jangka panjang pada perokok pasif. Namun, ternyata efek negatif rokok terhadap perokok aktif lebih jelas terlihat. Menurut National Institutes of Health, merokok menyebabkan 443.000 kematian setiap tahun dan merupakan penyebab 90 persen kanker paru-paru pada pria dan 80 persen kanker paru-paru pada wanita.
sumber : Rumah Sunatan
Subscribe to:
Posts (Atom)